Bela diri Jiu-Jitsu khususnya aliran
Kyushin-Ryu masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II
(1942) dibawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama ISHIKAWA. Karena
itu Jiu-Jitsu Indonesia (IJI) dikenal dengan aliran I-Kyushin-Ryu.
Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada R. Sutopo (Ponorogo) yang
kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Drs. Firman Sitompul
(Dan X), Brigjen(Plo) DPM Sitompul, SH, MH (Dan VIII), Drs. Heru
Nurcahyo (Dan VII), Drs. Bambang Supriyono (Dan VI), dan Drs. Heru
Winoto (Dan V). Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan
berkembangnya Jiu-Jitsu di Indonesia. Sebelum dibentuk organisasi
"Institut Jiu-Jitsu Indonesia (IJI)", Jiu-Jitsu dikenal dengan sebutan
perkumpulan bela diri "Bantaran Angin" yang berpusat di Ponorogo.
<--- Membanggakan bukan?
Untuk mengembangkan Jiu-Jitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat pengembangan Jiu-Jitsu dipindahkan ke Jakarta.
Di sinilah dibentuk suatu organisasi resmi dan berbadan hukum yang
bernama "Institut Jiu-jitsu Indonesia" disingkat "IJI". tepatnya
tanggal 8 Desember 1981.
Pada tahun itu juga saat diadakan demonstrasi bela diri Jiu-Jitsu di
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Jiu-Jitsu berhasil
mendapatkan penghargaan serta pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang.
Hingga saat ini Jiu-Jitsu telah menjadi bela diri resmi di POLRI dan
juga berbagai kesatuan militer seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES,
PUSDIKKES MARINIR dll. Jiu-Jitsu juga dikembangkan di sekolah-sekolah,
instansi swasta maupun instansi pemerintah, juga di perguruan tinggi.
Disamping itu Jiu-Jitsu Indonesia (IJI) telah tergabung dalam induk
organisasi Jiu-Jitsu Dunia yaitu World Council of Jiu-JItsu
Organisation (WCJJO) yang berpusat di London. Jiu-Jitsu Indonesia akan
menjadi tuan rumah dalam pertandingan Jiu-Jitsu Dunia (Jiu-Jitsu World
Championship) pada tahun 2004.
Title : Sejarah Singkat Ju Jitsu Kyushin Ryu di Indonesia
Description : Bela diri Jiu-Jitsu khususnya aliran Kyushin-Ryu masuk ke Indonesia pada masa pergolakan Perang Dunia II (1942) dibawa oleh seorang ten...
Rating : 5